Biaya Sertifikasi Guru jalur SG-PPG 2016 Gila-gilaan


Hari ini pagi teramat cerah. Matahari memancar dengan riangnya. Kuawali dengan semangat, pagiku kumulai dengan mendatangi Puskesmas Pasir Putih yang tidak jauh jaraknya dari rumah. Semua demi mencari selembar Surat Keterangan Sehat untuk syarat sertifikasi guru. Setelah mendaftar dan diperiksa sebentar, selembar surat sehat sudah kudapatkan.
Setelah beres dengan legalisirnya, tujuan berikutnya Gedung Serbaguna di Jalan H.M. Arsyad. Acara utama adalah sosialisasi dan verifikasi berkas SG-PPG. Awalnya acara berjalan biasa, namun setelah sosialisasi masuk ke pola belajar dan pembiayaan barulah suasana riuh. Tiba-tiba saja kepala kami bak dihantam palu, langit tiba tiba gelap, hari menjadi kelabu, kepala nyut nyut nyut serasa mau pecah ........hehe lebay.... Banyak peserta sosialisasi yang shock mendengar biaya sertifikasi 25-40 juta, TANPA JAMINAN LULUS!!! Jika kita tidak lulus dalam salah satu ujian, mak duit yg sdh dibayarkan otomatis hilang, dan jika mengulang tahun berikutnya maka harus bayar lagi. WHAT THE HELL, beginikah cara pemerintah menyejahterakan guru?
Jika ternyata ada suami istri yang ikut, seperti beberapa kawan, maka harus keluar duit 50-80 juta. Itu belum termasuk ongkos transport wira wiri dr sekolah ke kampus, biaya macam-macam untuk ngerjakan tugas dll. Padahal banyak teman-teman guru, termasuk diriku, yang perantauan, gajinya dipotong untuk angsuran rumah. Semua demi bisa melaksanakan tugas dengan baik. Tapi ini sudah hidup pas pasan, masih dicekik biaya sertifikasi. Beginikah penghargaan untuk guru? Cukupkah hanya ucapan terimakasih untuk guru yang sudah berdedikasi? Memang banyak guru yang tidak bagus kinerjanya, tapi itu hanya oknum. Jauh lebih banyak guru yang melampaui beban kerjanya, kenapa itu tidak dihargai? Kami mau saja mengikuti aturan sertifikasi, tapi dengan biaya setinggi itu ga salah kalo kami nyebutnya pemerasan. Itu biaya sudah diluar nalar.
Maaf jika ada yang tersinggung, tapi inilah uneg uneg kami setelah mendapatkan "kejutan" dan "penghargaan" yang luar biasa. Sebenarnya banyak kalimat pedas yang ingin kuungkapkan, tapi biarlah segini dulu sudah cukup. Terimakasih sudah "menghargai" kami seperti ini. #IroniSeorangGuru

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seluk Beluk Kapal Selam